Permainan Edukasi sebagai Media Pengenalan Satwa Dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon
Permainan edukatif seperti Eco-Polly dan Ular Tangga Konservasi terbukti mampu meningkatkan pemahaman siswa secara efektif tentang pentingnya melindungi satwa dilindungi. Melalui pendekatan yang seru dan interaktif, siswa didorong untuk menjadi agen perubahan yang lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan cinta, kepedulian, dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan, mendorong mereka menjadi duta konservasi di lingkungannya. Edukasi semacam ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter generasi yang peduli pada pelestarian alam. Penelitian oleh Green et al., (2021) menyimpulkan bahwa pendidikan konservasi yang dimulai sejak dini dapat membentuk sikap positif terhadap lingkungan dan meningkatkan kesadaran konservasi di masa depan.
Kegiatan Green Innovation Week (GROW) yang dilaksanakan di SDN Kademangan 01, Kota Tangerang Selatan, berhasil meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya melindungi satwa dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Melalui metode pembelajaran interaktif dan permainan edukasi, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Mereka diajarkan tentang jenis-jenis satwa yang dilindungi, pentingnya konservasi, dan dampak kepunahan terhadap ekosistem. Dengan membangun rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam, siswa diharapkan menjadi duta konservasi yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Metode pembelajaran yang menyenangkan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Semoga kegiatan seperti ini dapat diteruskan di berbagai sekolah untuk membentuk generasi muda yang lebih sadar dan peduli terhadap pelestarian alam.
Referensi:
Furqan MH, Yanti S, Azis D, Kamza M, Ruslan R. 2020. Analisis Konten Nilai Cinta Tanah Air (Nasionalisme) dalam Materi Mata Pelajaran Kurikulum Geografi. J Serambi Ilmu. 21(1):48–63. doi:10.32672/si.v21i1.1882.
Sitompul LR, Japar M, Sukardjo M, Azhar MH, Saepuloh L. 2023. Kepemimpinan Digital Masa Depan Melalui Pendidikan Karakter Generasi Alpha [Future Digital Leadership Through Character Education for the Alpha Generation]. Polyglot J Ilm. 19(2):139. doi:10.19166/pji.v19i2.6465.
Green, J., Smith, L., & Brown, K. (2021). The Impact of Early Environmental Education on Conservation Awareness. Journal of Environmental Education, 52(3), 123-135.
Jones, A., & Brown, M. (2020). Interactive Learning: The Role of Educational Games in Enhancing Student Engagement. Educational Technology Research and Development, 68(4), 987-1002.
Smith, R., Johnson, P., & Lee, S. (2019). Visual Learning: Enhancing Student Understanding through Multimedia Presentations. Journal of Educational Psychology, 111(2), 345-360.
Sumber: Dokumentasi Eco-Alpha Squad
Generasi alpha, yang lahir di era digital dengan teknologi informasi yang maju, dikenal sebagai generasi unik (Sitompul et al., 2023). Pada masa Indonesia Emas 2045, generasi ini akan memasuki usia produktif dan berperan penting dalam membangun masa depan negara. Oleh karena itu, mengenalkan satwa dilindungi sejak dini kepada generasi alpha sangatlah penting untuk menumbuhkan kesadaran, cinta, dan kepedulian mereka terhadap lingkungan (Furqan et al., 2020). Sebagai generasi penerus, mereka akan mewarisi tanggung jawab untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Melalui program edukasi interaktif, seperti permainan berbasis web atau permainan offline seperti eco-polly, kita dapat menanamkan kesadaran tersebut. Dengan cara ini, generasi alpha diharapkan tumbuh menjadi individu yang peduli pada keadilan sosial dan lingkungan, serta mampu mewujudkan kelestarian alam.
Provinsi Banten, yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, adalah rumah bagi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Taman ini menjadi ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang ideal untuk satwa langka seperti Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Banteng Jawa (Bos javanicus), Owa Jawa (Hylobates moloch), dan berbagai satwa dilindungi lainnya. Badak Jawa, salah satu spesies yang sangat terancam punah, memiliki populasi yang sangat terbatas. Melalui edukasi dan pengenalan satwa-satwa ini, generasi alpha dapat belajar tentang pentingnya menjaga habitat serta melindungi satwa-satwa tersebut dari kepunahan dengan menjaga kelestarian lingkungan.
Pada Kamis, 12 September 2024, tim Eco-Alpha Squad melaksanakan kegiatan Green Innovation Week (GROW) di SDN Kademangan 01, Kota Tangerang Selatan. Acara ini bertujuan memperkenalkan keanekaragaman satwa dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kepada generasi alpha, terutama siswa kelas VI SD, melalui permainan edukasi interaktif seperti Eco-Polly dan Ular Tangga Konservasi. Permainan tersebut menggabungkan prinsip belajar sambil bermain, terinspirasi dari permainan monopoli, yang diselingi pemaparan materi tentang satwa dilindungi seperti Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Banteng Jawa (Bos javanicus), dan Owa Jawa (Hylobates moloch). Selain itu, siswa juga diberikan pengetahuan tentang pentingnya melindungi satwa-satwa tersebut serta cara menjaga ekosistem dengan perilaku sederhana seperti membuang sampah sesuai jenisnya.
Penelitian menunjukkan bahwa materi edukasi yang dilengkapi dengan visualisasi, seperti gambar dan video, dapat meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap topik yang disampaikan (Smith et al., 2019). Di acara ini, pemaparan materi dilakukan dengan metode kreatif, seperti mendongeng, diselingi dengan sesi ice breaking untuk menjaga antusiasme siswa. Penggunaan permainan edukatif juga terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar (Jones & Brown, 2020). Melalui permainan Ular Tangga Konservasi dan Eco-Polly, siswa diuji pemahamannya mengenai satwa dilindungi sebagai bagian dari kegiatan post-test.