Menyongsong Keberlanjutan Lingkungan di Setu Patok, Kabupaten Cirebon

Aksi Heroik Penanaman Pohon di Setu Patok Mengubah Iklim dan Hidup Gen Z - Kamu Tidak Akan Percaya yang Terjadi Berikutnya!

Siti Maryam

12/24/20232 min baca

Setu Patok, Kabupaten Cirebon - Indonesia menghadapi tantangan serius terkait krisis iklim yang disebabkan oleh kerusakan alam. Upaya penanaman pohon dan rehabilitasi lahan menjadi langkah konkret yang diambil untuk menghadapi dampak negatif tersebut. Salah satu kegiatan terbaru yang mencuat adalah "Green Innovation Week (GROW) #Edisi1" yang melibatkan berbagai pihak, diantaranya kelompok Green Innovation Week GROW Green Leadership Indonesia, Yayasan Wangsakerta, masyarakat setempat, DLH Kabupaten Cirebon, mahasiswa Fahutan Universitas Kuningan, serta dukungan media partner dari Yayasan Riung Rimbaraya Indonesia.

Pada Minggu, 14 Januari 2024, Desa Setu patok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon menjadi saksi kegiatan penanaman pohon yang melibatkan generasi Z. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penanaman, tetapi juga melibatkan upaya pemeliharaan, menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungan.

Setu Patok, sebagai bagian dari Kabupaten Cirebon, memiliki potensi besar sebagai paru-paru hijau dan ekosistem yang sehat. Namun, potensi ini terancam oleh pembangunan infrastruktur yang terus berkembang. Dalam upaya memulihkan ekosistem yang seimbang, Danau Setu Patok, yang biasa disebut Balong Setu oleh warga sekitar, menjadi fokus utama. Danau buatan ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari warga sekitar, digunakan untuk pertanian, pariwisata, perayaan budaya, dan tempat mencari ikan.

Keadaan bukit yang menjadi daya tarik di danau Setu Patok saat ini mengalami kerusakan berat. Hal ini dikarenakan seringnya pembakaran lahan yang dilakukan secara liar di bukit lalu juga ancaman erosi. Jenis vegetasi di bukit semakin berkurang. Vegetasi yang seharusnya berperan penting untuk menjaga percadangan air maupun penjagaan ekosistem kini jumlahnya semakin menipis. Maka dari itu, tindakan penanaman untuk menjaga ekosistem bukit harus segera dilakukan.

Kegiatan penanaman pohon di Setu Patok diinisiasi oleh Green Innovation Week (GROW) sebagai langkah awal dalam implementasi pendidikan lingkungan. Maryam, ketua Program GROW EcoFamily, menyatakan bahwa penanaman pohon ini bukan hanya seremonial semata, tetapi akan diikuti dengan pemantauan pohon dan pembekalan masyarakat tentang krisis iklim secara berkelanjutan.

"Tujuan dari penanaman ini untuk menghijaukan kembali lahan yang gundul akibat erosi yang terjadi, oleh sebab itu penanaman ini penting untuk dilakukan," kata perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon.

Para pengurus Yayasan Wangsakerta, sebagai komunitas lokal yang telah aktif dalam masyarakat, menjadi jembatan antara masyarakat dan pendidikan iklim berbasis lokal. Mereka berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan kegiatan ini, bukan hanya berjalan selama satu atau dua bulan, tetapi secara berkesinambungan untuk mitigasi perubahan iklim.

Sebuah pohon memiliki peran vital dalam mengendalikan iklim ketika telah mencapai usia minimal 5-10 tahun. Pada tahap ini, pohon mampu menyerap emisi dan memproduksi oksigen, memberikan kontribusi positif pada kelangsungan hidup makhluk hidup.

Penanaman pohon dan pendampingan masyarakat menjadi langkah nyata dalam penanggulangan krisis iklim, terutama pada tingkat masyarakat lokal. Melalui kegiatan seperti Green Innovation Week (GROW), diharapkan dapat terbentuk kepemimpinan lingkungan yang memberikan dampak positif pada alam dan kehidupan manusia.

Siti Maryam
- Mahasiswa Ilmu Lingkungan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas Kuningan -