Inovasi Ramah Lingkungan: Dosen dan Mahasiswa ITERA Kembangkan Limbah Cangkang Kemiri Jadi Energi Terbarukan di Pesawaran

ITERA dan masyarakat Pesawaran kini melangkah bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan mandiri. Siapkah Indonesia menyambut era energi terbarukan dari limbah?

Rio Ardiansyah Murda, S.Hut., M.Si

12/5/2024

Pesawaran, 2 November 2024 – Inovasi berkelanjutan dalam bidang energi terbarukan kini hadir dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Tim dosen dan mahasiswa ITERA menggali potensi tersembunyi dari limbah cangkang kemiri di Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Melalui program pengabdian masyarakat bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo, limbah yang dulunya kurang dimanfaatkan kini disulap menjadi produk bernilai ekonomis.

Program ini pertama kali diluncurkan pada Agustus 2024, dengan dukungan penuh dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pesawaran. Kepala KPH, Iskandar, menyebut program ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumber daya lokal. "Pengolahan limbah menjadi produk bernilai tambah bukan hanya solusi bagi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi bagi masyarakat," ujarnya.

Maryadi, Ketua KTH Wono Harjo, menambahkan bahwa program ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang. "Kami ingin program ini berkelanjutan dan benar-benar bisa meningkatkan pendapatan petani," katanya penuh harap.

Transformasi Limbah Kemiri: Teknologi Tepat Guna

Pada kunjungan hari ini, tim ITERA menyerahkan berbagai alat inovatif seperti drum pengarangan cangkang kemiri, mesin pencetak briket arang, dan alat penghancur arang. Alat-alat ini dirancang untuk mengubah limbah cangkang kemiri menjadi briket arang, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berpotensi menjadi sumber energi terbarukan.

Penyerahan alat tersebut dihadiri oleh reviewer dari Universitas Lampung (Unila) serta perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITERA. Mereka juga melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan efektivitas implementasi program.

"Alat-alat ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengolah limbah menjadi produk yang mendukung perekonomian sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan," jelas Rio Ardiansyah Murda, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITERA.

Desa Banjaran: Model Inovasi Berbasis Agroforestri

Tak hanya fokus pada limbah cangkang kemiri, Desa Banjaran juga memiliki potensi besar dalam agroforestri. Wilayah ini kaya akan komoditas kehutanan unggulan seperti durian, pala, cengkeh, kakao, dan kapulaga. Kunjungan tim ITERA juga mencakup peninjauan area agroforestri dan fasilitas dome dryer yang digunakan untuk pengeringan hasil pertanian.

Rio menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat lokal, dan pemerintah daerah. "Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin Desa Banjaran dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan limbah terpadu dan agroforestri," ungkapnya.

Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Program pengembangan limbah cangkang kemiri ini menjadi salah satu bukti komitmen ITERA dalam mendorong inovasi energi terbarukan yang berdampak luas. Tidak hanya berfokus pada solusi teknis, program ini juga menitikberatkan pada penguatan kapasitas masyarakat lokal.

Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan, Desa Banjaran diharapkan menjadi pelopor pengelolaan limbah dan energi biomassa. Dampaknya bukan hanya pada perekonomian lokal, tetapi juga pada upaya global untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

"Ini baru awal," pungkas Rio. "Kami percaya, dengan dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan, inovasi ini akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia."

Foto bersama mahasiswa dan dosen ITERA dengan masyarakat Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung. (Dok: Panitia)

Foto penyerahaan aset dari ITERA ke KTH Wono Harjo. (Dok: Panitia)

Dokumentasi kegiatan:

Penulis

Rio Ardiansyah Murda, S.Hut., M.Si
Dosen Program Studi Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Sumatera
Email: rio.murda@rh.itera.ac.id